Minggu, 13 Oktober 2019

Menumbuhkan Semangat


 MENUMBUHKAN KEMBALI SEMANGAT YANG TELAH PUPUS







Masak adalah sebuah aktifitas harian bahkan bisa dinyatakan sebagai hal yang wajib. Dalam hal ini saya sebenarnya bukan tipe wanita yang mahir dalam hal perdapuran, karena seringnya dilibatkan oleh nenek,mama dan bunda  dalam hal dapur akhirnya sedikit banyak saya tau, belum dinyatakan bisa sihhh tapi kalau tau aja boleh laah ya…


Saya akan bercerita sedikit kebelakang tentang perdapuran.
Semasa kecil saya tinggal di Cirebon masa-masa itu sukanya jajan jadi lidah ini agak kecanduan sama jenis-jenis peracian. Dulu kalau sekolah suka banget makan dikantin sekolah, semisal nasi kuning,plecing kangkung yang sampai usia 23 tahun belum genap inipun saya sering kebayang-bayang jajanan SD. hehehe

Kelas 4 SD saya pindah dan tinggal disebuah perkampungan kalau misal ditanya resep orang sana itu apa? saya bakal jawab yang penting ada . laah kok bisa? Iya lah orang tiap hari nenekku selalu bilang “makan seadanya ya” xixixixi

Lanjut MTs saya tinggal bersama bunda disitu saya mulai mengenal Sayur Sop full colour beda banget sama yang ku buat karena yang ku buat minim badget ala anak kostan. Bundaku ini asal dari banyuwamgi soal rasa bunda bilang condong ke manis. Pantas saja rumah tiap hari di hampiri semut, ooh ternyata ada penghuni yang lebih manis dari gula. hahahh lop lop lop

SMA saya dipondok. Dipondokpun saya tetap bagian perdapuran meskipun nggak tiap hari ada didapur tapi saya tahu sedikit resep dari Ning dan Bu Nyai.

Lulus tahun 2015 saya kerja diwarnet & café tetap kebagian dalam hal dapur. Dari sini saya sudah banyak mengenal resep dari berbagai daerah dan rasa, mulai bisa mengkolaborasi rasa.

Tahun 2017 lalu tepatnya tanggal 5 februari 2017 , 1 bulan kurang 3 hari pernikahanku masuk kebulan kedua dimana yang katanya orang kalau nikah harus pintar masak oooh tidak kalau saya boleh berpendapat nikah harus pintar searching hahahah

Belum lagi saya dipusingkan dengan tipe suami saya yang asal daerah beliau Lamongan katanya disana dominan dengan rasa asin, oke baik dari sini kuncinya apapun masakkannya yang penting asin.

Ditanggal 5 februari lalu saya pertamakali upload resep “sayur bayam,jagung manis seger” niat hati biar semangat masaknya dan banyak teman dalam komunitas COOKPAD, lambat laun karena jarang masak pas masak lupa nggak difoto kalau nggak lupa tadi apa aja yang dicemplungin hahahha

2 hari yang lalu saya sempet cek bagaimana keadaan COOKPADku ternyata setelah ku cek n ricek 2 tahun ini saya hanya nulis 7 resep saja 2 serep masih dalam arsip karena lupa apa aja bahanya J  

Akhirnya ku putar lagi dan ingat-ingat apa yang membuatku pertama kali ingin nulis dan sekarang berkeinginan kembali untuk mengulanginya, dalam benakku terlintas “saya tiap hari masak dimakan sendiri” lalu apa yang bisa ku berikan untuk orang lain? Semoga Allah sanggupkan saya untuk melakukan The Power of 1000 bungkus nasi bagi yang tidak mampu. Lalu saya terbesit untuk beralasan yang membuat saya semakin kuat “kalau misal saya bagi resep ini akan dibaca banyak orang semoga resep yang saya tulis menjadi ladang pahala dan bermanfaat buat mereka”

Apalagi sekarang yang katanya semua bisa lewat HP yang nggak mau ribet saat lapar mereka bakal GRABFOOD dan sejenisnya, itu sama dengan aku yang dulu dimana 50rb habis 1 kali transaksi dan makan 1 hari. Sekarang sudah mulai hidup sehat dan hemat dengan mengatur chasflow, mengatur uang makan 50rb untuk 1 minggu makan 2 orang gimna cobak? Uda berapa kali lipat hebatnya J

Ini saatnya kalian para anak kost,newbie,ibu pekerja dll buat follow akun COOKPAD A.N: IIS NOTAVIA insyaAllah aku bakal share resep-resep yang bakal menghemat berkali-kali lipat J

Rabu, 02 Oktober 2019

MANAJEMEN KONFLIK SUAMI ISTRI

Manajemen Konflik Suami Istri




Tidak ada satu rumah tangga yg tidak berkonflik.

Jgn memberi makan ego.
Ga usah gengsi..

Sekelas ibunda Aisyah aja bisa marah, dan dinasehati suaminya (Rasulullah).

Pernikahan yg rawan berkonflik:
- Pernikahan yg membawa setumpuk PR.
Selesaikan dulu PR2nya..
jgn berharap perubahan setelah menikah.

- Masalah finansial yg tdk terbuka.
Ajak diskusi. Saat finansial saling terbuka, ada "benteng" utk melakukan maksiat.

- Tidak faham kewajiban suami istri. Misal ga faham kalo suami ttp ada kewajiban utk menafkahi ibunya.

- Keran komunikasi yg macet, tidak terbuka, cemburu (over posesive)
Cemburu boleh-boleh saja. Tp cemburu lah yg elegan. Sampaikan fokus kita, bahwa kita ingin Allah ridho padanya, pada pernikahan kita. Jangan mengungkit2 lagi ke depannya.

- Hilangnya romansa dlm pernikahan, perkara ranjang yg tdk harmonis.
____


Tidak ada satu rumah tangga yg tidak berkonflik.

Jgn memberi makan ego.
Ga usah gengsi..

Sekelas ibunda Aisyah aja bisa marah, dan dinasehati suaminya (Rasulullah).

Pernikahan yg rawan berkonflik:
- Pernikahan yg membawa setumpuk PR.
Selesaikan dulu PR2nya..
jgn berharap perubahan setelah menikah.

- Masalah finansial yg tdk terbuka.
Ajak diskusi. Saat finansial saling terbuka, ada "benteng" utk melakukan maksiat.

- Tidak faham kewajiban suami istri. Misal ga faham kalo suami ttp ada kewajiban utk menafkahi ibunya.

- Keran komunikasi yg macet, tidak terbuka, cemburu (over posesive)
Cemburu boleh-boleh saja. Tp cemburu lah yg elegan. Sampaikan fokus kita, bahwa kita ingin Allah ridho padanya, pada pernikahan kita. Jangan mengungkit2 lagi ke depannya.

- Hilangnya romansa dlm pernikahan, perkara ranjang yg tdk harmonis.
____



Ada 3 hal yg bisa kita ikhtiarkan utk meminimalisir konflik:

- Preventif Konflik
1) Buat kesepakatan things to do saat nanti konflik terjadi
2) Action, lancarkan komunikasi

- Saat Terjadi Konflik
1) Redam emosi dalam2, diam. Jgn terpancing mengeluarkan makian, cacian, dsbnya
2) Laksanakan roadmap dr kesepakatan tadi.
3) Pernikahan bukan kompetisi. Bukan mencari siapa benar atau salah. Dua2nya introspeksi.
4) Jgn pernah menampakkan konflik di dpn anak.

- Pasca Konflik
1) Minta maaf dan memaafkan
2) Jgn ngungkit2
3) Fokus melihat sisi baik pasangan. Kalo perlu, bikin buku baik suami. Supaya inget terus.
4) Berpikir positive
5) Jgn bongkar aib konflik ke org lain




"Seorang muslimah akan membuat rumahnya menjadi tempat terdamai untuk pasangannya." 💕

Mencontoh Sayyidah Khadijah, yg ketika Rasulullah pulang ke rumah dlm keadaan risau, galau, sedih, kebingungan.. sayyidah Khadijah tidak over reaktif, tidak menyalahkan.. tapi dgn kedewasaannya malah memberi ketenangan pd beliau Rasulullah saw.

Tips:
Tenangkan, validasi apa yg dia rasakan, bantu cari solusinya..

"Jadilah seorang istri yang tidak tergantikan bagi suami kita." 💕

Minggu, 29 September 2019

FUTUR



SERINGKALI MALAS ITU HADIR...




bismillahirohmanirohim…
Adakalanya kita sebagai penuntut ilmu, seorang ahli ibadah, seorang penggiat kebaikan ada didalam satu situasi dan kondisi yang kita sebut FUTUR.
 Futur yaitu rasa malas, enggan, dan lamban dimana sebelumnya ia rajin, bersungguh-sungguh, dan penuh semangat.
Futur adalah satu penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah, para da’i, dan penuntut ilmu. Sehingga seseorang menjadi lemah dan malas, bahkan terkadang berhenti sama sekali dari melakukan aktivitas kebaikan atau kita enggan datang ke majlis ilmu dan lebih memilih aktifitas-aktifitas yang melalaikan ketibang kita datang ke majlis ilmu.
Orang yang terkena penyakit futur ini berada pada tiga golongan, yaitu:
1.      Golongan yang berhenti sama sekali dari aktivitasnya dengan sebab futur, dan golongan ini banyak
2.      Golongan yang terus dalam kemalasan dan patah semangat, namun tidak sampai berhenti sama sekali dari aktivitasnya, dan golongan ini lebih banyak lagi.
3.      Golongan yang kembali pada keadaan semula, dan golongan ini sangat sedikit.
Futur memiliki banyak dan bermacam-macam sebab. Apabila seorang muslim selamat dari sebagiannya, maka sedikit sekali kemungkinan selamat dari yang lainnya. Sebab-sebab ini sebagiannya ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus.

Di antara sebab-sebab itu adalah:
1.      Hilangnya keikhlasan.
2.      Lemahnya ilmu syar’I / pemahaman
3.      Kecintaan hati yang besar kepada dunia.
4.      Fitnah (cobaan) berupa isteri/suami dan anak.
5.      Hidup di tengah masyarakat yang rusak.
6.      Berteman dengan orang-orang yang memiliki keinginan yang lemah dalam meraih kebaikan.
7.      Melakukan dosa dan maksiyat serta memakan-makanan yang haram.
8.      Tidak mempunyai tujuan yang jelas (baik dalam menuntut ilmu maupun berdakwah).
9.      Lemahnya iman.
10.  Menyendiri (tidak mau berjama’ah).
11.  Lemahnya pendidikan keimanan.
Futur adalah penyakit yang sangat ganas, namun tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan Dia pun menurunkan obatnya. Akan mengetahuinya orang-orang yang mau mengetahuinya, dan tidak akan mengetahuinya orang-orang yang enggan mengetahuinya.


Di antara obat penyakit futur adalah:
1.      Memperbaharui keimanan. Yaitu dengan mentauhidkan Allah dan memohon kepada-Nya agar ditambah keimanan, serta memper-banyak ibadah, menjaga shalat wajib yang lima waktu dengan berjama’ah, mengerjakan shalat-shalat sunnah rawatib, melakukan shalat Tahajjud dan Witir. Begitu juga dengan bersedekah, silaturahmi, birrul walidain, dan selainnya dari amal-amal ketaatan.
2.      Merasa selalu diawasi Allah Ta’ala dan banyak berdzikir kepada-Nya.
3.      Ikhlas dan takwa.
4.      Mensucikan hati (dari kotoran syirik, bid’ah dan maksiyat).
5.      Menuntut ilmu, tekun menghadiri pelajaran, ma-jelis taklim, muhadharah ilmiyyah, dan daurah-daurah syar’iyyah.
6.      Mengatur waktu dan mengintrospeksi diri.
7.      Mencari teman yang baik (shalih).
8.      Memperbanyak mengingat kematian dan takut terhadap su-ul khatimah (akhir kehidupan yang jelek).
9.      Sabar dan belajar untuk sabar.
10.  Berdo’a dan memohon pertologan Allah.

Menumbuhkan Semangat

  MENUMBUHKAN KEMBALI SEMANGAT YANG TELAH PUPUS Masak adalah sebuah aktifitas harian bahkan bisa dinyatakan sebagai hal y...