Minggu, 29 September 2019

FUTUR



SERINGKALI MALAS ITU HADIR...




bismillahirohmanirohim…
Adakalanya kita sebagai penuntut ilmu, seorang ahli ibadah, seorang penggiat kebaikan ada didalam satu situasi dan kondisi yang kita sebut FUTUR.
 Futur yaitu rasa malas, enggan, dan lamban dimana sebelumnya ia rajin, bersungguh-sungguh, dan penuh semangat.
Futur adalah satu penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah, para da’i, dan penuntut ilmu. Sehingga seseorang menjadi lemah dan malas, bahkan terkadang berhenti sama sekali dari melakukan aktivitas kebaikan atau kita enggan datang ke majlis ilmu dan lebih memilih aktifitas-aktifitas yang melalaikan ketibang kita datang ke majlis ilmu.
Orang yang terkena penyakit futur ini berada pada tiga golongan, yaitu:
1.      Golongan yang berhenti sama sekali dari aktivitasnya dengan sebab futur, dan golongan ini banyak
2.      Golongan yang terus dalam kemalasan dan patah semangat, namun tidak sampai berhenti sama sekali dari aktivitasnya, dan golongan ini lebih banyak lagi.
3.      Golongan yang kembali pada keadaan semula, dan golongan ini sangat sedikit.
Futur memiliki banyak dan bermacam-macam sebab. Apabila seorang muslim selamat dari sebagiannya, maka sedikit sekali kemungkinan selamat dari yang lainnya. Sebab-sebab ini sebagiannya ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus.

Di antara sebab-sebab itu adalah:
1.      Hilangnya keikhlasan.
2.      Lemahnya ilmu syar’I / pemahaman
3.      Kecintaan hati yang besar kepada dunia.
4.      Fitnah (cobaan) berupa isteri/suami dan anak.
5.      Hidup di tengah masyarakat yang rusak.
6.      Berteman dengan orang-orang yang memiliki keinginan yang lemah dalam meraih kebaikan.
7.      Melakukan dosa dan maksiyat serta memakan-makanan yang haram.
8.      Tidak mempunyai tujuan yang jelas (baik dalam menuntut ilmu maupun berdakwah).
9.      Lemahnya iman.
10.  Menyendiri (tidak mau berjama’ah).
11.  Lemahnya pendidikan keimanan.
Futur adalah penyakit yang sangat ganas, namun tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan Dia pun menurunkan obatnya. Akan mengetahuinya orang-orang yang mau mengetahuinya, dan tidak akan mengetahuinya orang-orang yang enggan mengetahuinya.


Di antara obat penyakit futur adalah:
1.      Memperbaharui keimanan. Yaitu dengan mentauhidkan Allah dan memohon kepada-Nya agar ditambah keimanan, serta memper-banyak ibadah, menjaga shalat wajib yang lima waktu dengan berjama’ah, mengerjakan shalat-shalat sunnah rawatib, melakukan shalat Tahajjud dan Witir. Begitu juga dengan bersedekah, silaturahmi, birrul walidain, dan selainnya dari amal-amal ketaatan.
2.      Merasa selalu diawasi Allah Ta’ala dan banyak berdzikir kepada-Nya.
3.      Ikhlas dan takwa.
4.      Mensucikan hati (dari kotoran syirik, bid’ah dan maksiyat).
5.      Menuntut ilmu, tekun menghadiri pelajaran, ma-jelis taklim, muhadharah ilmiyyah, dan daurah-daurah syar’iyyah.
6.      Mengatur waktu dan mengintrospeksi diri.
7.      Mencari teman yang baik (shalih).
8.      Memperbanyak mengingat kematian dan takut terhadap su-ul khatimah (akhir kehidupan yang jelek).
9.      Sabar dan belajar untuk sabar.
10.  Berdo’a dan memohon pertologan Allah.

Menumbuhkan Semangat

  MENUMBUHKAN KEMBALI SEMANGAT YANG TELAH PUPUS Masak adalah sebuah aktifitas harian bahkan bisa dinyatakan sebagai hal y...